Minggu, 07 Februari 2010

BRAND IMAGE

Sebelum kita mengetahui apa itu Brand Image ada baiknya kita mengetahui dulu pengertian dari Brand atau Merek, Image atau Citra lalu kita akan mengetahui apa itu Brand Image.
Pengertian Brand atau Merek
Merek merupakan suatu atribut penting dari sebuah produk yang penggunaannya saat ini sudah meluas. Selain itu, merek merupakan identitas untuk membedakan identitas produk perusahaan dengan prroduk yang dihasilkan oleh pesaing.
Merek juga dapat membantu perusahaan untuk memperluas lini produk serta mengembangkan posisi pasar yang spesifik bagi suatu produk. Gagasan-gagasan mengenai merek yang paling tahan lama adalah nilai, budaya dan kepribadian yang tercermin dari merek tersebut. Hal-hal tersebut menentukan inti dari sebuah merek.
Agar dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pengertian merek, berikut pengertian merek menurut beberapa ahli :
Pengertian merek menurut Bison Simamora (2002:149) adalah :”Merek adalah nama, tanda, istilah, symbol, desain atau kombinasinya yang ditujukan untuk mengidentifikasi dan mendiferensiasi (membedakan) barang atau layanan suatu penjual dari barang atau layanan penjual lain”
Fandy Tjiptono (2005:2) berpendapat bahwa pengertian merek adalah sebagai berikut :
“merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa”

Dari kedua definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa merek adalah suatu nama, istilah, symbol, tanda, desain atau kombinasi dari semuanya yang digunkan untuk mengidentifikasikan produk dan membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing. Pada hakikatnya merek mengidentifikasikan penjual dan pembeli. Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan cirri, manfaat dan jasa tertentu kepada pembeli.
Merek-merek terbaik memberikan jamina kualitas tetapi merek lebih dari sekedar symbol karena memiliki enam tingkatan, menurut C.M. Lingga Purnama (2002:119) sebagai berikut :
1. Atribut, yaitu merek mengingatkan kepada atribut-atribut tertentu
2. Manfaat, yaitu merek lebih dari sekedar serangkaian atribut, pelanggan tidak membeli atribut tetapi membeli manfaat. Atribut diperlukan untuk diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional
3. Nilai, yaitu merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen
4. Budaya, yaitu merek juga mewakili budaya tertentu
5. Kepribadian, yaitu merek juga mencerminkan kepribadian tertentu
6. Pemakai, yaitu merek menunjukan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut

Setelah diputuskan untuk memberi merek pada produk, selanjutnya perlu diputuskan merek apa yang harus digunakan. Merek apapun yang digunakan semestinya mengandung sifat berikut ini seperti yang diukemukakan oleh Bilson Simamora (2001:154) :
1. Mencerminkan manfaat dan kualitas
2. Singkat dan sederhana
3. Mudah diucapkan, didengar, dibaca dan diingat
4. Memiliki kesan berbeda dari merek-merek yang sudah ada
5. Mudah diterjemahkan kedalam bahasa asing dan tidak mengandung konotasi negatif dalam bahasa asing
6. Dapat didaftarkan dan mendapatkan perlindungan hukum sebagai hak paten

Selain beberapa pengertian mengenai merek, peneliti juga ingin memberikan pengetahuan mengenai klasifikasi merek. Secara garis besar, merek dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Menurut A.B. Susanto (2004:12) garis besar pengelompokan merek menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Merek fungsional (Functional Brands). Merek fungsional terutama berkaitan dengan manfaat fungsional sehingga terkait dengan penafsiran yang dikaitkan dengan atribut fungsional. Merek fungsional sangat mengutamakan kinerja produk dan nilai eonomisnya. Faktor yang menentukan adalah produk, tempat dan harga sehingga kualitas produk, harga dan ketersediaannya pada saluran distribusi sangat menentukan.
2. Merek Citra (Image Brand). Merek citra terutama untuk memberikan manfaat ekspresi diri (self expression benefit). Sebagai merek yang bertujuan untuk meningkatkan citra pemakainya, merek harus mempunyai kekuatan untuk membangkitkan keinginan konsumen.
3. Merek Eksperiensial (Experiental Brands). Merek eksperiensial terutama untuk memberikan manfaat emosional. Merek jenis ini sangat mengutamakan kemampuannya dalam memberikan pengalaman yang unik kepada pelanggan sehingga pelanggan merasa terkesan

Pengertian Citra (Image)
Citra konsumen yang positif terhadap suatu merek lebih memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian. Merek yang baik menjadi dasar untuk citra perusahaan yang psoitif.
Menurut Kotler (2002:629) adalah : “Citra (image) adalah seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek”.
Menurut Wilson Arafat (2006:27) adalah : “Image adalah persepsi masyarakat terhadap jati diri dari suatu perusahaan”.
Dari kedua definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa image merupakan persepsi seseorang terhadap perusahaan berdasarkan atas apa yang mereka kira tentang perusahaan yang bersangkutan dan dapat saja dipandang secara berbeda secara dimetral sesuai dengan kaca mata sudut pandang yang dipakai.
Adapun langkah-langkah untuk membangun keberhasilan sebuah image menurut Wilson Arafat (2006:59) adalah sebagai berikut :
1. Image yang dibangun berdasarkan orientasi manfaat yang dibutuhkan dan diinginkan kelompok sasaran
2. Manfaat yang ditonjolkan realistis
3. Image yang ditonjolkan sesuai dengan kemampuan perusahaan
4. Image mudah dimengerti oleh kelompol sasaran
5. Image merupakan sarana dan bukan tujuan usaha
Terdapat tiga identitas utama yang akan membentuk jati diri perusahaan dan selanjutnya akan menjelma menjadi sebuah image yang dipersepsikan oleh target pesan yang dibidik, yaitu nama, logo dan tagline atau slogan.
Image ini sendiri perlu dilakukannya sebuah pengkomunikasikan, menurut Wilson Arafat (2006:59), agar dapat menguaisai aliran informasi maka perusahaan perlu melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Menentukan tipe image yang akan dipopulerkan
2. Mengambil inisiatif mempopulerkan image
3. Tidak mengetengahkan image secara berlebihan
4. Membentuk image secara bertahap
5. Memilih sarana penyampaian image yang baik

Pengertian Brand Image
Pengertian brand image menurut Wilson Arafat (2006:53) adalah “Brand Image didefinisikan sebagai persepsi terhadap merek yang direfleksi oleh asosiasi merek dalam memori konsumen yang mengandung makna bagi konsumen”.
Pengertian brand image menurut Fandy Tjiptono (2005:49) adalah : “brand image atau brand description yaitu deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu”.
Dari kedua definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa brand image merupakan sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan melekat dibenak konsumen. Konsumen yang terbiasa menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap brand image.
Brand image itu sendiri memiliki arti kepada suatu pencitraan sebuah produk dibenak konsumen secara massal. Setiap orang akan memiliki pencitraan yang sama terhadap sebuah merek. Menurut Kotler (2003:326) Brand image yang efektif dapat mencerminkan tiga hal, yaitu :
1. Membangun karakter produk dan memberikan value proposition
2. Menyampaikan karakter produk secara unik sehingga berbeda dengan para pesaingnya
3. Member kekuatan emosional dari kekuatan rasional

6 komentar: